Minggu, 18 Maret 2012

drama

AKU MENANGIS UNTUK ADIKKU ENAM KALI
Ayu: (melihat sekelilingnya, melihat banyak teman2.nya yang memiliki sapu tangan).”Saat ini, hanya aku saja yang tidak punya saputangan. Bagaimana mungkin hanya aku saja yang tidak memiliki saputangan?”
*Pulang sekolah*
Ayu: (mengendap-endap mencuri uang dikamar ayah).”Aku hanya mengambil 50 sen ayah. Maafkan aku.”(Bicara dengan pelan sambil mengambil uang ayah )
Segeralah Ayu pergi darI Kamar itu.
..............................................................................................................................................................
Saat ayah pulang dari ladang. Ayah terkejut ketika melihat uangnya yang ada di kamar sudah hilang.
Ayah: (mencari-cari disekiling *bongkar bantal guling juga boleh)”Dimana ini uangku.Siapa yang berani mengambil uangku !”
Segeralah Ayah bertanya kepada sang istri.
Ayah :”Ibu...Ibu.....?”
Ibu :”Ada apa ayah”.
Ayah :”Ibu yang mengambil uang ayah di laci “.
Ibu : ”Tidak ayah.”
Ayah :” Lha berarti , siapa yang berani mengambil uang ayah”
Ibu :”Tidak tahu yah. Coba ayah tanya kepada Mei dan Ayu.Mereka sekarang ada di ruang tengah.”
Tanpa berpikir panjang , ayah segera menghampiri kedua anaknya yang berada di ruang tengah.
Ayah :”Siapa dari kalian yang mencuri uang ayah? SIAPA? Jawab!”(Sambil marah)
Kakak adik terdiam.
Ayah: Apabila diantara kalian berdua tidak ada yang mengaku, segeralah kalian berlutut didepan
 tembok SEKARANG! Sekali lagi ayah bertanya kepada kalian, siapa yang berani mengambil uang ayah atau bambu ini akan sampai di pantat kalian berdua.”(Sambil marah dan memegangi bambu)
Aku terpaku. Terlalu takut untuk bicara.
Ayah: ,"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"(mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.)

Tiba-tiba aku melihat adikku berdiri menahan tangan ayah.
Mei: “Ayah! Aku yang melakukannya!”

Tanpa panjang lebar. Tongkat bambu itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Kulihat ayah begitu marah sehingga terus-menerus memukulinya hingga kehabisan nafas.

Sesudah itu ayah duduk di atas kursi tua yang sudah agak rapuh.
Ayah: “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang! Hal memalukan apalagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati. Kamu pencuri tak tahu malu!”

Malam itu, hembusan angin dingin menusuk tulang, mencekam seluruh ruang hati kami. Tak bisa kupungkiri aku sangat menyesal dengan perbuatan yang telah kulakukan. Mencuri dan sekarang tak mau mengakui kesalahan dan mengorbankannya untuk orang lain.

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dengan sangat erat. Ibu meneteskan air mata yang tiada henti. Sedangkan aku hanya mengubur penyesalan itu didalam sini. Didalam hati.Kulihat punggung adik yang penuh dengan luka, tetapi dia tidak meneteskan air sedikitpun. Tangan kecilnya menggenggamku, lalu berbisik
Mei: “Kak. Jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Malam itu dan untuk hari selanjutnya,aku sangat membenci diriku
....................................................................................................................................................
Beberapa tahun  kemudian, Ayu telah lulus dari bangku SMA dan telah di terima untuk masuk di Universitas yang menjadi cita citanya. Sedangkan Mei telah lulus dari bangku SMP dan telah di terima di SMA favoritnya.

Pada suatu malam, ayah dengan muka yang amat musam berjongkok di halaman sambil meminum tehnya.Tiba tiba ibu menghampiri ayah dengan muka yang amat sumringah tetapi agak sedih.
Ibu : “Ayah.”
Ayah : “ Ada apa bu.“
Ibu : “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik. Apa gunanya hasil yang bagus ? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"(Sambil sedih dan menangis)
Tiba Tiba Mei sang adik menghampiri ayah lalu berkata.
Mei : ”Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Saya sudah lelah membaca buku.”
Tiba tiba ayah mengayunkan tangannya ke muka Mei .
Ayah : “"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat ? Dengarkan ayah, walupun ayah menjadi seorang pengemis ayah akan tetap membiayai sekolah kalian berdua walaupun harus meminjam uang kepada semua orang yang berada di dusun ini.”
Tiba tiba Mei berlari menuju kamarnya sambil menangis tersedu sedu. Sang kakak Ayu melihat Mei dan dia langsung menghampiri Mei.
Ayu :” Sudahlah dek. Jangan menangis begitu “( Sambil memeluk adiknya )

...................................................................................................................................................................
Keesokan harinya
..
Hari telah berganti. Cuaca pada hari itu sangat cerah. Pada saat aku terbangun, aku tak melihat adikku di sampingku. Hanya secarik kertas yang aku temukan. Segeralah aku membaca Surat itu. Ternyata surat itu berbunyi : “"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."Aku menangis tersedu sedu setelah membaca surat itu.
.....................................................................................................................................................................................................................
Sembilan bulan kemudian, aku sudah masuk ke bangku kuliah. Sekarang aku tinggal di sebuah kos kosan dekat universitasku. Tak di sangka adikku mengetahui di mana aku tinngal sekarang.
Mei :”Pagi kak, mau tanya.”
Mbak mbak kos kosan : “Tanya apa dik.”
Mei :”Ini kak mau nyari seseorang.”
Mbak mbak kos kosan : ” nyari siapa dik .“
Mei : “nyari kos kosannya mbak Ayu. Tahu nggak  mbak di mana kos kosannya.”
Mbak mbak kos kosan : “o.. ayu yang pakai kerudung agak  pendek itu ya ?”
Mei :” o ya mbak “
Mbak mbak kos kosan : “ kalau itu mah teman satu kamarku. Kalau mau ketemu, ayo saya antar.”
Mei :” o ya mbak.. Terima kasih.”
Di dalam kamar kos kosan
Mbak kos kosan : “Yu ada yang mau bertemu dengan kamu di luar sana.”
Ayu :”Siapa ?”
Mbak kos kosan :”Nggak tahu yu. Orangnya sih tinggi, item,”
Ayu :”Laki apa perempuan.”
Mbak kos kosan : “ Perempuan yu. Cepat gih temui sana. Kasihan orang itu sudah menunggu lama.”
Ayu :”O ya. Baiklah. Terima kasih ya mbak ?”
Segeralah Ayu menemui orang itu dan pada saat dia sampai di depan pintu dia tersentak kaget karena yang dia temui itu adalah adiknya Mei.
Ayu :”Me....Mei...Apakah ini benar Mei?”(Sambil meneteskan air mata dan mau memeluk adiknya)
Mei :”Iya kak.(Sambil tersenyum dan mengeluarkan air mata)
Ayu : “Mei.. Mengapa kau berani tinggalkan kakak ?Kakak kesepian tanpa mu.Kamu gak kasihan pada orang tua kita.”(Sambil memeluk adiknya)
Mei :”Bukannya gitu kak. Saya pergi demi kakak ?”(Sambil melepaskan tangan kakaknya yang memeluknya)
Ayu : “Ya allah Mei. Kakak sangat sayang padamu.Kau jangan tinggalkan kita lagi ya?”
Mei : (Mengangguk dan mengeluarkan air mata)
Sambil menuju ruang tamu mereka berdua bercakap cakap.
Ayu :”Kau sudah menunggu lama ?”
Mei :”Ya kak. Kakak tadi tak tungguin lama banget.?”
Ayu :”Mengapa kau tadi tidak bilang pada teman sekamarku kalau kau itu adikku.”
Mei :” Bukannya gitu kak.Saya malu dengan penampilanku yang compang camping ini. Apa yang akan mereka pikir  jika mereka tahu kalau aku ini adikmu?”
Ayu :”Seharusnya tidak apa apa. Asal kamu tahu ya kakak bangga punya adik sepertimu.Kamu akan tetap menjadi adikku selamanya bagaimanapun penampilanmu.”(Sambil membersihkan debu yangada di baju adiknya)
Mei :”Kak aku punya sesuatu untukmu.”
Ayu :”Apa itu”
Mei :”Jepitan ini kak. Aku melihat semua gadis di kota ini memakai jepit rambut ini.”(Sambil mengeluarkan jepit rambut itu)
Ayu :” Ini kan jepit rambut yang ku inginkan selama ini.Terima kasih ya dek.(Sambil mengusap air matanya)
Mei : “ Iya kakak.”
..............................................................................................................................................................................

3 tahun telah berlalu . Pada saat itu aku telah berusia 23 tahun dan adikku berusia 20 tahun. Tahun itu adalah tahun pertama aku membawa pacarku ke rumahku. Setelah pacarku pulang dari rumahku ,aku segera menemui ibuku yang sedang bersih bersih di ruang tamu.
Ayu :” "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita.”
Ibu: ( tersenyum), "Yang membersihkan rumah ini adalah adikmu Mei . Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.
Ayu: "Apakah itu sakit? Kenapa kamu melakukan itu? Kamu ini seorang perempuan."
Mei: "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya pernah bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."
Ditengah kalimat itu ia berhenti.Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
..................................................................................................................................................................
3 tahun berlalu. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26 .Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Sebenarnya suamiku mengajak kedua orang tuaku untuk tinggal bersama. Tetapi mereka menolak.
Suami Ayu: “Marilah Yah, Bu.. kita tinggal bersama. Saya tidak keberatan. Biar Ayu ada temannya.”
Ibu: “Tidak nak... Sekali meninggalkan dusun, kami tidak akan tahu harus mengerjakan apa.” Kulihat adikku menganggukkan kepalanya, tanda ia setuju dengan perkataan ibuku.
Mei: "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
..................................................................................................................................................................
Suamiku menjadi direktur pabriknya.Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan.Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai peker  reparasi.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel. Tiba tiba ia tersengat arus listrik itu dan akhirnya harus di bawa ke rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, aku menggerutu,
Ayu: "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Mei: (tampang serius). "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan.Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah
Ayu: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
Mei: "Mengapa membicarakan masa lalu?" (Adikku menggenggam tanganku).
..................................................................................................................................................................
3 Tahun telah berlalu.Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.Ketika adikku berusia 30 tahun , ia menikah dengan anak juragan petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya,
MC: "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"
Mei: "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
Mei: "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu sapu tangannya.Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata- kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,
Ayu: "Dalam hidupku, orang yang paling aku ucapkan terima kasih adalah adikku."
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

THE END

Senin, 15 Agustus 2011

DAUN

PENGERTIAN DAUN

Daun adalah suatu organ tumbuhan yang tumbuh dari suatu batang, umumnya mempunyai klorofil yang di gunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan.Jadi daun merupakan organ terpenting dalam tumbuhan.Karena merupakan tempat pembuatan makanan dari Tumbuhan..


JENIS JENIS DAUN

Pada umumnya bagian daun yang paling kelihatan adalah helai daun.Bentuk helai daun dipengaruhi oleh susunan tulang daun. Berdasarkan bentuknya, tulang daun terdiri dari tulang dan menyirip, tulang daunmenjari, tulang daun sejajar, dan tulang daun melengkung.Tulang daun menyirip dapat dijumpai pada daun mangga, jambu,dan nangka. Tulang daun menjari banyak dijumpai pada daun singkong,papaya, dan ilalang.Berbagai jenis rerumputan memiliki daun dengan tulang daun bentuk menjari. Seperti daun tebu, jagung dan padi. Tulang dan melengkungdapat dijumpai pada daun tumbuhan sirih dan genjer.

CONTOH TULANG DAUN MENYIRIP


daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. 

CONTOH TULANG DAUN MELENGKUNG
 
Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung. Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih dan daun genjer.

 Fungsi

  • Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
  • Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi 

ANATOMI DAUN

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Bagian dari epidermis :

  • Kutikula berfungsi untuk untuk memperlambat perginya air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji .Selain itu kutikula juga berfungsi untuk melindungi daun dari kerusakan mekanis.

Contoh gambar :




  • Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut, Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal.
contoh gambar :


  • Floem berfungsi untuk mengantarkan makanan dari daun menuju seluruh tubuh tanaman. Tetap hidup saat tua dan tetap hijau. Sel-sel floem biasanya berada di sebelah luar xylem. Dua sel yang pada umumnya terdapat pada floem adalah sel pengiring (companion cells) dan sel tapis (sieve cells). Sel-sel pengiring mempertahankan inti sel mereka dan mengontrol sel-sel tapis yang berdekatan. Makanan terlarut seperti sukrosa, mengalir melalui sel tapis ini.

-Stomata
Berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.


Contoh Gambar :














-Palisade / jaringan tiang
Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.
contoh gambar :

-Spon / jaringan bunga karang
Disebut juga jaringan spons berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

-Epidermis atas dan epidermis bawah
Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya dan di atasnya.
Contoh Gambar :